Unej memiliki koleksi tanaman obat ????
Ya benar,
Universitas Jember memiliki tanaman obat yang berada di Jubung, Jember sekitar
7 kilometer dari Kampus Tegalboto. Lahan ini sangat luas yaitu 13 Hektare yang
mana tanah seluas ini kini dikelola oleh
UPT Agrotechnopark untuk dikembangkan salah satunya dalam pengembangan tanaman
obat herbal dan untuk saat ini kelor, kumis kucing, jahe, sambiloto, dan
lainnya adalah tanaman yang kini menjadi salah satu koleksi di etalase tanaman
obat milik Universitas Jember.
Ditengah-tengah kunjungannya ke lokasi, Rektor
Universitas Jember Drs. Moh. Hasan M.Sc.Ph.D menyampaikan, taman tanaman obat
yang akan dibangun diatas tanah seluas 1 Hektare merupakan etalase dari
beberapa tanaman herbal. Menurutnya, etalase tersebut bisa dijadikan sabagai
wahana edukasi masyarakat terutama warga Universitas Jember.
Dan beliau menyampaikan bahwa lahan tersebut
juga bisa dijadikan sebagai sarana praktikum lapang maupun pengembangan
keilmuan dalam hal obat herbal. Selain itu lahan tersebut kelak akan dijadikan
sebagai pusat industri pengembangan dan pengolahan obat herbal. “Pembangunan
lahan herbal ini manjadi langkah awal menuju industrialisasi obat herbal yang
sejalan dengan visi dari Universitas Jember dalam kontek pengembangan pertanian
industrial dalam arti luas” paparnya.
Rektor Universitas Jember punya desain dari
taman tanaman obat yang akan dibangun hampir menyerupai seperti taman bunga
yang ada di Eropa. Namun “Kalau di Eropa bunga-bunga saja tapi kalo disini
bunga dikombinasikan dengan tanaman obat sehingga tidak hanya indah namun juga
sehat” pungkasnya.
Ketua UPT Agrotechnopark Ir. Arie
Mudjiharjati, M.S menuturkan, ada lahan seluas 13 hektare yang akan dikelola
dan dikembangkan. Menurutnya lahan tersebut akan dibagi menjadi 3 cluster,
cluster agrowisata edukasi, training center dan agroindustry. Arie
mengatakan pembangunan agroindustri kususnya produksi obat herbal akan semakin
meningkatkan produksi obat herbal yang sebelumnya sudah dikembangkan oleh
Fakultas Farmasi Universitas Jember.
“Saat ini industri obat herbal sebenarnya
sudah mulai dikembangkan oleh Fakultas Farmasi Unej dan sudah memiliki produk
yang sudah mengantongi ijin dari Dinas Kesehatan sehingga sudah memiliki merek
dagang” ungkap Arie.
Desain pembangunan taman obat tersebut
berbentuk 3 lembar daun tembakau. Sampai saat ini baru satu taman yang
terselesaikan dan diproyeksikan pada pertengahan 2015 selesai secar
keseluruhan. Taman tanaman obat ini juga akan dilengkapi dengan sebuah gedung
produksi dan gedung pengemasan obat herbal. “Lebih dari 100 jenis tanaman
herbal kami siapkan untuk melengkapi koleksi tiga taman tersebut dan kami juga
bekerjasama dengan Balitbang tanaman obat untuk pengembangan kedepan” pungkas
Arie. (Mj)
http://unej.ac.id/index.php/id/berita/akademik/508-unej-siapkan-lahan-untuk-industri-obat-herbal.html
0 comments:
Post a Comment